Rabu, 27 Mei 2015

Open BTS

PENGERTIAN:

OpenBTS (Open Base Transceiver Station) adalah sebuah BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan handphone GSM untuk menelepon tanpa menggunakan jaringan operator selular. OpenBTS dikenal sebagai implementasi open source pertama dari protokol standard industri GSM.
OpenBTS menggunakan sebuah perangkat keras yang bernama USRP (Universal Software Radio Peripheral). Perangkat inilah yang menghubungkan openBTS dengan jaringan standar telepon selular (GSM). OpenBTS juga menggunakan perangkat lunak terbuka asterisk untuk menginterkoneksikan dengan jaringan telepon lainnya seperti PSTN (Public Switched Telephone Network) ataupun operator telekomunikasi lainnya dengan menggunakan VoIP (Voice over IP). OpenBTS mengganti infrastruktur tradisional operator GSM, dari Base Transceiver Station (BTS) ke belakangnya. Dari yang biasanya trafik diteruskan ke Mobile Switching Center (MSC), pada OpenBTS trafik diterminasi pada box yang sama dengan cara memneruskan data ke Asterisk PBX melalui SIP dan Voice-over-IP (VoIP).
Tujuan awal di ciptakannya Open BTS adalah untuk memenuhi kebutuhan khusus seperti untuk daerah yang terpencil,untuk daerah bencana,untuk penelitian, serta sifatnya yang portable sehingga mudah dibawa kemana-mana. Open BTS digunakan untuk penelitian dikarenakan jika menggunakan BTS yang sebenarnya tentu akan sulit bagi mahasiswa atau institusi pendidikan karena biaya yang terlalu besar dan perangkat yang besar. Open BTS bisa didirikan dan diatur dengan cepat dan berbasis internet.
“Dengan menggunakan software open source dan sebuah hardware yang tidak terlalu besar, kita bisa membuat BTS sendiri,” ungkap Penggiat Teknologi Informasi (TI),Onno W Purbo, yang pertama mengembangkan Open BTS ini di Indonesia.
Namun bukan buat alternatif tersebut saja, Open BTS ini juga ditujukan untuk bisa menjadi solusi membantu daerah terpencil yang tidak tersentuh operator seluler, seperti misalnya pedalaman Papua. “Orang Papua punya ponsel, tapi biasanya mereka menggunakannya untuk mendengarkan musik. Beli pulsa juga percuma, karena tidak ada BTS-nya. Tidak ada operator seluler yang berani masuk ke kawasan pedalaman, karena biaya pasang BTS sangat mahal, dan mereka tidak melihat ada potensi konsumen di sana, sehingga mereka akan rugi,” kata Onno.
Karena itulah, Open BTS akan sangat bermanfaat untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di daerah seperti itu. Sepertinya memang logis, melihat operator telekomunikasi selalu memberikan layanan hanya kepada yang mampu bayar. Tapi di sisi lain, orang-orang di wilayah pedalaman yang terpencil akan makin terkucil tanpa komunikasi dengan dunia luar.
Penerapan OpenBTS di Indonesia sedang digalakkan oleh praktisi teknologi informasi Onno W Purbo. Berikut adalah dasar-dasar perangkat dan piranti lunak yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi ini seperti dikemukakan oleh Onno saat ditemui di kediamannya.

HARDWARE:

Tentu saja hal yang paling dasar adalah seperangkat komputer, bisa desktop ataupun notebook.
Kemudian, untuk OpenBTS versi minimal, dibutuhkan hardware untuk memancarkan sinyal radio bernama Universal Sofware Radio Peripheral (USRP) dan dua jenis antena, yakni antena transmitter dan receiver.
USRP inilah yang menggantikan peran pemancar pada Base Transceiver Station (BTS) operator seluler komersil. USRP versi minimal bisa didapatkan dengan harga 15 sampai 20 juta.
Lewat kabel USB, sambungkan komputer ke USRP. Setelah itu, dua kabel yang ada di USRP disambungkan ke dua antena tersebut.

SOFTWARE:

Sebelumnya, komputer yang digunakan harus bersistem operasi Linux. Sistem operasi lain seperti Windows atau Mac tidak bisa digunakan untuk menjalankan OpenBTS.
Semua software yang digunakan untuk OpenBTS ini bisa di-download secara gratis, dan semuanya merupakan software open source.
Gunakan software GNU Radio, untuk mengendalikan USRP. Kemudian software OpenBTS, untuk mengontrol operasi BTS. Dan juga ada software sentral telepon bernama Asterisk. Software ini biasa digunakan untuk teknologi sentral telepon generasi 4G.
Protokol yang digunakan oleh sentral telepon Asterisk adalah Session Initiation Protocol(SIP). Protokol macam ini juga dipakai oleh operator seluler komersil seperti Indosat, Telkomsel, XL, Axis, dan lain-lain.

LOGIKA BERPIKIR HARDWARE USRP:

Logika berpikir USRP dalam OpenBTS ini kira-kira seperti sound card pada komputer. Sebuah sound card harus diprogram agar mengeluarkan sinyal audio.
Nah, begitu juga dengan USRP yang diprogram agar mengeluarkan sinyal radio. Bukan hanya sinyal radio, USRP ini bisa diatur untuk mengeluarkan sinyal AM, FM, ataupun sinyal TV. Semua sinyal itu diprogram melalui software.
Inilah yang menyebabkan OpenBTS bisa dirakit dengan harga yang murah. Karena pemancarnya diatur lewat software. Jika pemancarnya berupa hardware pasti membutuhkan biaya miliaran rupiah.
Jangkauan OpenBTS versi minimal ini hanya 5 sampai 10 meter saja. Karena, konsumsi listriknya hanya 100 mili watt. Jika power amplifier-nya diganti menjadi 10 watt, seharga 120 juta rupiah (belum termasuk ongkos kirim), jangkauannya bisa mencapai 5 kilometer lebih.
Coba bandingkan dengan BTS milik operator seluler. Untuk versi yang serupa, dibutuhkan biaya 1,5 miliar rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Pages

Text Widget

Popular Posts