A.
Pengertian
Analisis Puisi
Arti istilah analisis (analysis) dianggap berkaitan
erat dengan pengertian evaluasi terhadap situasi dari sebuah permasalahan yang
dibahas, termasuk di dalamnya peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang.
Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan
terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
B.
Analisis Puisi “Karangan Bunga” Karya Taufik Ismail
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke salemba
Sore itu.
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.”
1.
Latar Peristiwa Pembuatan Puisi oleh Pengarang
Puisi singkat ini menggambarkan kejadian setelah terjadinya
peristiwa penembakan terhadap seorang mahasiswa Universitas Indonesia, oleh
pasukan Tjakrabirawa. Penembakan ini terjadi saat Alm. Arief Rahman Hakim
berhasil menerobos pagar betis di Istana Negara dan menuntut keras pada
Presiden Indonesia saat itu untuk membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya.
Tuntutan mahasiswa yang tak dipenuhi Presiden ini membuat suasana semakin pecah
dan berujung pada tertembaknya Alm. Arief Rahman Hakim.
Kejadian ini sontak mengundang simpati dan duka seluruh rakyat
Indonesia, bahkan simpati dari mereka yang tak paham akan apa yang terjadi
dibalik demonstrasi ini. Mereka yang tak tahu-menahu ini digambarkan Taufiq
dengan sosok ‘Tiga anak kecil’. Ketiga anak yang masih lugu dan ‘malu-malu’ ini
hanya mengerti bahwa ini adalah kejadian yang menyedihkan dan tragis sebab
seseorang telah meninggal.
Anak-anak yang polos ini datang ke Kampus UI Salemba, yang
merupakan basis mahasiswa dalam melakukan aksi demonstrasinya, untuk
menunjukkan belasungkawa. Karangan bunga berpita hitam yang mereka bawa semakin
menegaskan suasana berkabung yang terjadi di tempat itu. Warna hitam pun
disorot di dalam puisi ini untuk menggambarkan duka yang terjadi.
Alm. Arief Rahman Hakim disebut sebagai ‘Kakak’ di dalam puisi
ini seakan-akan Arief adalah kakak kandung mereka sendiri. Hal ini
menggambarkan kedekatan emosional anak-anak tersebut dengan Arief, bahwa apa
yang dilakukan Arief adalah tindakan yang lumrah dilakukan seorang kakak untuk
melindungi adik-adiknya dari kesengsaraan yang mereka alami.
2.
Parafrase Puisi “Karangan Bunga”
Ada
tiga orang anak kecil. Melangkah dalam langkah yang malu-malu. Mereka bertiga
datang ke Salemba (Universitas Indonesia), pada sore hari tadi. Semua ini
adalah pemberian dari kami bertiga dengan pita hitam yang diikatkan pada sebuah
karangan bunga. Sebab kami ikut berduka dan merasa sedih. Ini adalah sebuah
rasa kepedulian bagi kakak yang ditembak mati karena berdemo memperjuangkan HAM
lain. Pada siang tadi.
3.
Pengartian Tiap Bait
bait 1
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Datang ke Salemba
Sore itu
Artinya :Pada suatu sore datanglah tiga anak
kecil ke Salemba dalam langkah malu-malu
bait 2
Ini dari kami
bertiga
Pita hitam pada
karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
Siang tadi
Artinya :Orang bertiga itu menyerahkan sebuah karangan bunga yang berpita hitam.Karangan bunga diserahkan sebagai “tanda ikut berduka cita” terhadap kakak mereka(orang yang di anggap kakak) telah di tembak mati siang hari
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang di tembak mati
Siang tadi
Artinya :Orang bertiga itu menyerahkan sebuah karangan bunga yang berpita hitam.Karangan bunga diserahkan sebagai “tanda ikut berduka cita” terhadap kakak mereka(orang yang di anggap kakak) telah di tembak mati siang hari
4.
Analisis
Unsur Instrinsik Puisi “Karangan Bunga”
a.
Tema
Tema dari puisi
berjudul Karangan Bunga karya Taufik Ismail adalah kepahlawanan.
Bukti :
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada
karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak
mati
Siang tadi.”
b.
Nada dan Suasana
Puisi
berjudul Karangan Bunga menggunakan nada sedih, karena penyair mengarang puisi
ini dalam keadaan bela sungkawa. Sedangkan suasana haru, karena pembaca akan
tersentuh hatinya dengan diksi-diksi yang dibuat sedih oleh penyair.
c.
Rima
Puisi ini berima bebas.
Bukti :
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke
Salemba
Sore Itu
“Ini dari
kami bertiga
Pita hitam
pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.”
d.
Diksi
Puisi ini mempunyai
kata-kata denotasi (lugas) dan mudah dipahami.
e.
Citraan
Puisi ini menggunakan
citraan penglihatan. Dalam
puisi ini menggunakan citraan penglihatan .Hal ini terdapat dalam
"Tiga anak kecil melangkah malu-malu datang ke Salemba
sore itu.”
Citraan yang menggunakan Penglihatan karena
tiga anak kecil melangkah hanya bisa dilihat.
f.
Majas
Majas
yang digunakan dalam puisi ini adalah majas perbandingan/asosiasi. Hal ini
terlihat pada bait pertama baris pertama ”Tiga
Anak Kecil” yang menggambarkan tiga tuntunan rakyat (Tritura). Juga
terdapat pada judul puisi itu sendiri serta pada bait kedua baris kedua ”Pita Hitam Pada Karangan Bunga” .
Hampir semua kalimat dalam puisi ini menggunakan majas asosiasi.
Majas
Metafora
juga digunakan dalam puisi ini. diumpamakan
“Tiga Anak Kecil”seperti
Mahasiswa yang sedang berjalan datang ke Salemba dengan malu-malu.
g.
Menentukan perasaan pengarang
bait 2,baris 1-4 dalam puisi terasa
sedih,berduka
h.
Amanat
Amanat yang terkandung
dalam puisi ini adalah hendaknya kita selalu mengingat atau mengenang jasa para
pahlawan yang rela berkorban untuk negara.
5.
Gaya Bahasa Puisi Karangan Bunga Karya Taufiq Ismail
a.
Sudut
Pandang
Taufiq menggunakan dua sudut pandang
di puisi ini. Di 4 baris pertama ia menggunakan sudut pandang orang ketiga
serba tahu. Tampak dari penggunaan kata ganti ‘Tiga anak kecil’ di baris
pertama, yang sama artinya dengan ‘mereka’.
Sedangkan untuk 5 baris terakhir,
Taufiq menggunakan sudut pandang orang pertama. Hal ini tergambar jelas dari
penggunaan kata ‘kami’ di baris ke-5 dan ke-7, seolah-olah sang penulis juga
merupakan salah satu dari tiga anak kecil tersebut.
b.
Simbolisme
Cukup
banyak simbolisme yang digunakan di dalam puisi ini meskipun puisi ini tidak
terlalu panjang. Dari judul saja ‘Karangan Bunga’ sudah menggambarkan duka yang
terjadi dibalik penulisan puisi ini.
Berikutnya
adalah penggunaan subyek ‘Tiga anak kecil’ yang digunakan untuk mewakili
pihak-pihak tak bersalah dan tak tahu-menahu akan apa yang diketahui oleh
mahasiswa-mahasiswa pendemo ini. Akan tetapi ‘tiga anak kecil’ ini mengerti
tragedi apa yang sedang terjadi, yaitu penembakan. Kata ‘malu-malu’ yang
digunakan pun semakin menegaskan kenaifan dan kepolosan anak-anak tersebut.
‘Pita
hitam pada karangan bunga’ mewakili suasana duka yang ada. Seperti yang kita
telah ketahui, saat seseorang meninggal pasti akan banyak karangan bunga duka
cita yang diantar ke kediaman orang yang meninggal tersebut. Warna ‘hitam’
disini sengaja dipilih untuk mewakili kesedihan yang ada, sebab warna hitam
merupakan simbol warna universal yang mewakili kesedihan, kehilangan, dan
kepedihan.
Terakhir
adalah simbol ‘siang tadi’ yang mewakili kejadian yang terjadi di siang hari
sebelumnya, yaitu insiden penembakan mahasiswa oleh pasukan Tjakrabirawa di
Istana Presiden. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peristiwa ini
terjadi karena adanya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura.
c.
Latar Belakang
Latar
tempat: Puisi ini mengambil lokasi di Kampus UI Salemba, yang merupakan basis mahasiswa
dalam mencanangkan aksi demonstrasinya menuntut Presiden Soekarno
Latar
waktu: Ada dua latar waktu yang tersurat dalam puisi ini. Yang pertama adalah
waktu sore hari dimana semua orang telah berkumpul di Salemba untuk berkabung,
berduka atas meninggalnya Alm. Arief Rahman Hakim. Yang kedua adalah latar
waktu di siang hari saat terjadi penembakan oleh pasukan Tjakrabirawa.
Latar
suasana: Jelas tergambar suasana sedih dan berkabung dalam puisi ini. Suasana
ini semakin jelas saat tiga anak kecil ini memberikan karangan bunga yang
berpita hitam dan saat disebutkan bahwa ‘kakak’ tersebut mati ditembak
menarik :)
BalasHapusbagus sekali kakak
BalasHapussalfok ama cursornya wkwkwk
BalasHapuswkwk sama kak
Hapussangat membantu
BalasHapusIstimeea
BalasHapusterimakasih kak
BalasHapusMakasih kak
BalasHapusUnsur biografi
BalasHapusUnsur sosial
Unsur nilai
Mna kak kok gaada?
cari sendiri lah njir
Hapus:v
BalasHapuslope lope :"
BalasHapusHaha
BalasHapustengkyu kak, btw cursor nya bagus
BalasHapusJenis puisi ini apa kak?
BalasHapusdi next aja, ada tulisan "puisi anak"
HapusIni jenis puisi apa?
BalasHapusMksh
BalasHapusBagus sekali kak
BalasHapus