The Broken Of Sweet’s Seventeen
Sore hari ini hujan begitu
deras membasahi bumi. Dan pas disaat itu Dera, anak SMU Nusa, yang terbilang
pintar , cutes, dan agak popular di sekolahnya itu baru pulang dari sekolahnya.
Ia tampak terburu-buru, namun hujan yang begitu deras tak dapat pula untuk
dielakkan.sehingga terpaksa ia harus menunggu sampai hujan berhenti . disaat
hujan telah berhenti, Dera langsung menuju ke halte yang tak jauh dari sekolah
nya. Sekali kali ia melihat jam tangannya yang menandakan ia tengah terburu-
buru. Setelah bis berhenti, ia langsung tanpa fikir panjang lagi menaiki bus
tersebut , dan kemudian berhenti di halte dekat sebuah toko roti, dan dengan buru-buru ia masuk ke dalam
toko roti tersebut.
“Sore Tante,,,” sapa
Dera pada pemilik toko itu dan langsung menuju ke belakang meletakkan tas
sekolahnya.
“kok telat sih Der ???
nggak biasanya loohh,.,.,,,” Tanya pemilik toko itu
“ itu Tante,,,, hujannya
deras banget,, ya terpaksa dech nungguin sampai teduh ,,” jelas Dera
“ouh,, gitu,, ya udah,
sekarang kamu bantu tante deh, kamu lihat kan pengunjung nya sangat banyak”
“mmmm,,. Siap
tantee,.,.,” jawab dera,
Memang toko roti itu
miliknya adik dari mamanya Dera, dan setiap pulang sekolah Dera seringkali
mampir buat bantu-bantu., ya,, lumayan juga daripada di rumah , Dera lebih
senang disini,, lagian, Dera disini juga nggak gratis,, jadi, itung-itung
nambah kocek juga,,
Ditengah kesibukan
Dera, masuk seorang cowok ke dalam toko roti tersebut . cowok itu lumayan ganteng sich,, dan
langsung duduk dan meminta pesanan . Dera segera menghampiri cowok itu dan
bermaksud menanyakan pesanannya.
“mau pesan apa ya??”
Tanya Dera.
“itu…. Disini ada kue
ultah yang ukurannya kecil nggak??? Yang biasa gue makan disini,,??” Tanya
cowok itu
“mmm,,, ada .. tunggu
bentar ya,,” jawab Dera.
Dera langsung menangkap sesuatu dari tamu itu. Mungkin dia lagi ultah
dan hanya bisa ngerayain sendiri,,
`aduuhh,, kasian juga ya,,,` bisik Dera dalam hati.
Tidak beberapa lama ,
Dera kembali dengan kue ultah ukuran
mini diatas bakinya, dan memberikan pada cowok tadi,.
“ini pesanan nya,,
selamat mencicipi,.,.,” kata Dera untuk
mempersilahkan tamu nya makan ,.
“tunggu,, lo jangan
pergi dulu,,” cegah cowok itu .
“lhoohh,, emang nya ada
apa lagi, apa masih ada keperluan ?? ,, mungkin lo masih mau pesan lagi atau
apa gitu???” tanya Dera bingung,,.
“nggak,, gue nggk mau
pesan lagi, , Cuma lo disini ajja dulu “
kata cowok itu
“ tapi kan gue lagi
kerja,,.,, maaf ya,,,,”
“lo duduk aja.. temani
gue dulu, , nanti gue bayar lebih deh,, ok??”
Dera semakin bingung, ,, dia juga nggak tau apa maksud cowok aneh itu,
“ sekarang, lo duduk dech,,
temanin gue,,lo tenang aja, gue nggak bakalan ngelakuin hal hal yang aneh dan
nggak bakalan nyakitin lo kok,,” kata
cowok aneh tersebut kepada Dera.
Akhirnya, dera duduk dan menemani cowok tersebut,,
“ sorry ya,, gue udah
ganggu hari loo,, hari ini gue ulang tahun, tapi seperti yang lo liat gue Cuma
bisa ngerayain nya sendiri, gue ngerasa kesepian dihari special gue kali ini.
,, makanya, gue minta lo nemenin gue,,”
jelas cowok itu,,.
Dera akhirnya mengerti
dan mencoba untuk membuat suasana menjadi ceria demi menghapus kesepian dari
cowok aneh tersebut. Dan ngobrol panjang lebar.
“ternyata lo orangnya
asik juga ya,, “ kata cowok itu.
“lo juga,, tadi gue
pikir lo orangnya dingin,, ternyata nggak ya,,,
“
“ya nggak lah,,,.!!!.
mm,, ngeliat lo,, gue jadi ngingat seseorang,, “
“ oya????? Siapa????”
Tanya Dera penasaran,,
“ mmmm,,,, mantan gue,,, dia
mirip banget ama loo,,, maksud gue sifat nya,, dia tu ceria kayak lo, asikk dan
nyenangin,,,” jelas cowok itu
“ouh,, gitu ya??? “
“ yap,,,, tapi udah lahh,, itu
nggak perlu dibahas lagi, Cuma bisa nambahin sakit aja”
“mm,, sorry,, gue udah ngebuat
lo jadi sedih lagi,,” kata Dera .
“aahhhh,.,.,. lo nggak usah
minta maaf kali,, biasa ajj,, lagian gue yang duluan ngomongnya,,, . oya,, nama
gue Farel,, nama lo siapa???”
“ ouh,,, gue Dera,, oya,,, nie
ulang tahun lo yang ke berapa???”
“17,,,”
“sweet seventeen dong??!!!”
“mmmm,.,.,”
Makanan dari cowok tersebut akhirnya tandes juga, dan ia berniat untuk
pulang dan berterima kasih kepada Dera.
“ oya Dera, maksih ya,, berkat
lo ulang tahun gue kali ini nggak begitu menyakitkan,, thanks yaa,,,” kata
cowok ganteng bernama Farel itu.
“yapp,, sama – sama”
jawab Dera.
Farrel pun berlalu, namun masih menyisakan sejuta senyuman diwajah
Dera,, sampai- sampai Tante Ratna pemilik toko tersebut terheran heran melihat
tingkahnya.
“wahh,, ceria banget sich kamu
derr,, senyuman mu lebar amat,, yangadi itu siapa???” goda tante Ratna.
“aahhh,., nggak kok,, tante
bisa ajj,,nggak siapa-siapa kok,, Cuma pegunjung ajj” jelas Dera.
“ seriuuss????”
“iaa,, seriuss,,,” jawab Dera
sambil menunjukkan ke 2 jarinya.
“mm,, ia dech,, lagian udah
gelap ini loh Der,, kamu nggak pulang???”
“oh iyaaa,.,”
Dera pun segera mengambil tas nya, dan berpamitan pada tante Ratna
untuk pulang.
“ ya udah tante Dera
pulang dulu ya,,”
“iyaa,, kamu hati-
hati yaa,,”
“ ya tantee,.,.”
Keesokan hari nya, disaat jam
istirahat sekolah, Dera tengah ngobrol dengan sahabat nya ‘Olive’ . Dera dan
Olive sudah bersahabat semenjak SMP dan mereka saling berbagi suka duka bersama
. olive ini orang nya tidak terlalu beda sih dengan Dera , dia pintar dan juga
sama populernya dengan Dera. Makanya, mereka sangat cocok menjadi sahabatan.
“eh Derr,,,kemaren lo kemana
sih???” Tanya Olive.
“aaahh,???,,, guee,,, biasa
lah, bantu- bantu tante di toko, mang kenapa??”
“nggakk,,,, tapi tumbenan aja
lo pulangnya lama. Kemaren, gue pergi ke rumah lo,, gue mau curhat tau nggak,, tapi ternyata lo
nya nggak ada, gue telfonin, hp lo malah nggak aktif,,, tumben banget tau
nggak???”
“hehehe,,,,” tawa Dera sambil
senyum-senyum.
“ehhh… lo kenapa sih??? Gue
Tanya lo malah ketawa ,,,,, heran guee,,,,!!!”
“mmm,,, hehe,, gini
ya,,,,…kemaren tu gue di toko roti tante gue,,…. Gue tuuu,,,,”
“mang lo kenapa????” Tanya
Olive sudah penasaran.
“ya mangkanya lo dengar,,!!!”
“gue udah mau dengar sejak
tadi, tapi lo nya aja yang masih belum cerita..”
“gini,, gini,,, kemaren gue
kan bantu- bantu di toko roti tante gue,,,, tiba- tiba ,, gue ketemu cowok
gantenggg,,,,,,,, tau nggak sih lo,,,,…
tampan nyaaaa,,, WAAAWWW,,,”
“ganteng?????,,, trus trus???”
“ya,,, saat gue nanyain
pesanan ny, dia malah minta kue ultah,,”
“dia ulang tahun????’
“ya,,, tepat,,!!!”
“hubungan nya ama lo apa?????”
“gue belum selesaiii,,,,
dengerin doonnkk,,,!!!!!!,”
“oke,,, lanjuutt,,,!”
“setelah gue antarin pesanan
nya, dia malah ngelarang gue pergii”
“lhooh??? Kok gitu????? Lo
diapain ama dia???? Lo masih baik- baik aja kan,, ”
“yaiyalah gue baik- baik ajj,,
lagian tu cowok cma minta ditemenin kok,, soalnya dia tu lagi ultah dan hanya
bisa ngerayain sendiri ,,,, ya ,, gue lumayan kasihan juga siihh ama tu
cowokk,,,”
“trus lo temenin????”
“yaa,, apa boleh buat, dia
juga maksa,, lagian gue juga nggak lagi sibuk.”
“ooouuu,,, trus ,, truss????”
“ya,, ternyata dia it orang
nya asik juga,,”
“oya??? Trus lo naksir???”
“ya, nggak lah,, gue ajj baru
kenal ama tu cowok masa gue langsung naksir, itu mah bukan gue banget ,, yang
bisa langsung fall in love pada pandangan pertama,,, !!!!”
“allaaa,,, itu mah bisa – bisa
nya lo aja,, nggak yakin gue,,,”
“ hah??? Lo ngeraguin
guee,,,????”
“iya,,,,!!!!! ,, :p”
“heheh,,,, tapi dia itu cakep banget looo,,, sueerrr,,,”
“ciee cieee,,,,,, uhum –
uhuummm,,,, bilang aja lo naksir, sok gengsi loo,, tapi , karena gue sebagai
sahabat loo gue bakal trus ngedukung lo kok,, tenang ajjj,,,”
“heheh,,,,,” tawa Dera sambil
senyum- senyum sendiri.
“ketawa lagiii,,,, eeehhh mang nya lo udah kenalan???”
“mmm,, ya udah lahh,,, namanya
Farel, “
“aahhh???? “ kata Olive dengan
termangu mendengar Dera menyebut nama cowok kenalan nya itu.
“Farrel???” Tanya Olive balik.
“iyaa,, dari namanya aja udah
ganteng kan???”
“yaaa,,, lumayan siihhh,,,,
heheh,,,. ehh,, dach bel tuh,,masuk
yuk??? ”
“ok,,,” jawab Dera.
Sepulang sekolah, seperti
biasa,Dera mampir ke toko roti tante Ratna untuk bantu- bantu. Beberapa jam kemudian,
masuk seorang cowok ke toko roti itu. Dera malah kaget karena melihat cowok
yang kemaren datang lagi. Tiba- tiba,,
“heii,, sini,,!!” panggil
cowok itu.
“aahh iyaa,,, mau pesan
apa???” Tanya Dera
“mmm,,, gue mau pesan,,..roti
selai coklat yang special deh 2. ” jawab cowok yang bernama Farel itu.
“oh oke,, tunggu ya,,”
Tak beberapa lama, Dera pun datang bersama pesanan tersebut.
“ini,, silakan
mencicipi,,”
“ okey,, makasih ya,,” kata Farel
“sama- sama, gue ke belakang
dulu ya,,,”
“eehh,, tunggu dulu, lo disini
aja,, ayo duduk”
“guuee???” Tanya Dera balik.
“iya,, elo,, siapa lagi?? Ayo
duduk,, lo temani gue lagi!!”
“maaf yaa,, tapi kan gue lagi
kerja,”
“lagian pengunjung nya sepi kan,,, lebih baik
lo duduk dulu..”
Dera pun terpaksa duduk dan menemani Farel kembali.
“Farrell,,,”
“ ya,,,”
“ sekerang lo kan udah nggak
ultah lagi , jadi gue ngapain lagi nemenin lo??” Tanya Dera.
“mm,, gue emang udah nggak
ultah lagi, tapi sekarang gue masih ngebutuhin lo,,”
“buat apa???”
“yaa,, buat ngabisin roti gue
yang satu nya lagi,, tuuhh,,,”
“hah,, nggak usah itu kan
punya loo..”
“makan aja,, anggap aja itu
tanda terima kasih gue ama lo tentang yang kemaren,”
“mm,, nggak papa kok,, santai
aja, gue ngelakuin itu jug ikhlas kok.”
“oke,,
tapi lo tetap harus makan tu roti, karena perut gue nggak muat untuk makan roti
sebanyak itu.”
“tapi
lo sendiri kan yang mesan??”
“udah
lah,, gue nggak mau tau, yang penting lo habisin,,”
“mmm ya udahh,, gue makann,, thanks ya,,”
“
seharus nya gue yang berterima kasih ama lo derr..”
“mmm,,
sama- sama dehh,,..”
Mereka pun asik ngobrol sampai
makanan mereka habis , setelah membayar dan berterima kasih kepada Dera, Farel
pun keluar dari toko roti tersebut dan Dera kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Setelah waktu beranjak sore,
Dera pun berniat untuk pulang. Pada saat hendak keluar dari toko tersebut,
handpone Dera berbunyi, dan segera ia angkat.
“hallo,,,” jawab Dera
“hallo Der,, ini gue, Olive,,
“
“eh lo,, tumben- tumbenan pake
private number segala”
“itu nggak penting sekarang,,,
yng penting, lo dimana???”
“di toko, mang kenapa???”
“Lo cepatan pulang deh,, gue
butuh catatan lo sekarangg,,, mau gue fotocopi buat ujian besok,,”
“oke dehh,,”
“oke,, lo cepatan deh pulang
nya ya,, ya,, ya,,!!!!”
“iya,,!!!’ jawab Dera dengan
memutuskan panggilan tersebut. Dan ketika Dera keluar dari toko roti itu, Farel
telah siap menunggunya di luar.
“hei Derr,,”panggil Farel
“Farrel , lo belum pulang???”
“belum,,”
“trus nggapain lo tetap
disini???”
“ gue butuh sesuatu dari loo
Der..”
“aahh??? Apaan???”
“gue boleh minta pin BB lo
nggak??? atau nomor hp lo dehh,,”
“mangnya buat pa sih Rell”
Tanya Dera
Tanpa mendengarkan pertnyaan Dera, Farel langsung mengambil hp Dera
yang sejak tadi dipegang nya. Dan langsung menyalin nomor hp Dera ke hp nya.
“nihh,,, hp loo,,
thanks ya,,”
“hmmzzz,,,”
“Rumah lo dimana?”
“nggak jauh kok dari
sini”
“apa perlu gue
antar??”
“ nggak usah deh
Rell,, gue bisa pulang sendiri kok, “
“yakin?? Udah gelap
loh??”
“iya yakinn…”
“ya udah,, gue pulang
dulu,, lo hati- hati ya,,”
“ok,,”
Farrel pun berlalu, dan Dera segera bergegas pulang karena Olive
mungkin sudah lam menunggu nya.
Bebrapa hari kemudian,
Dera dan Farrel pu semakin dekat . itu karena Farrel yang sering datang ke
tempat kerja sambilan nya Dera, dan seringnya mereka telfon dan sms an,. Dan
kebahagiaan dera itu, sering ia ceritakan kepada Olive. Namun, ditengah
kebahagiaan Dera, Olive malah jadi pendiam , nggak semangat seperti biasanya.
Namun disetaiap Dera bertanya, Olive selalu bialang kalu dia nggak apa- apa.
Sehingga Dera merasa kalau Olive memang tidak apa- apa. Dan tidak terlalu
mengkhawatirkan sahabat nya itu.
* * *
Hari berganti hari,
kedekatan Dera dan Farell pun akhirnya berlanjut jadian. Kebahagiaan Dera pun
akhirnya disalurkan kepada sahabat nya.
“Oliiiiivee,,,!!!!”
panggil Dera ketika melihat sahabatnya itu tengah duduk di taman sambil baca
buku.
“eh eloo,,,”
“ ehh,, lo kemana aja
sih, gue cariin dari tadi,,”
“mang kenapa???
Penting banget ya??”
“banget , banget banget and
bangeett”
“truss???” kata Olive ketus.
“lhoohh,,,
kok trus sihh,,, lo dengerin gue donkk,,, bentar lo baca tu buku,, lo dengerin
gue duluu”
“gue kan punya telinga,, ya iyalah gue dengar,, lo bilang aja,,”
“okeyy,,, gini,,,, gue senang banget sekarang,,,”
“oya??? Kenapa???” Tanya Olive cuek.
“kerena gue baru jadian ama Farrel,,, ,, waahh,, gue nggak nyangka
bangett,,,”
Mendengar
perkataan Dera Olive langsung terdiam, ia seperti mendapatkan sesuatu yang
sangat pahit, entah apa yang tengah ia fikirkan , sehingga ia terlihat sedih,
namun ia tetap mencoba untuk tetap diam dan tersenyum ketus mendengarkan Dera
bercerita.
“truss???” Tanya Olive lagi dengan
cuek.
“loh,, kok trus lagi??? Lo kaya
nggak senang deh , lo nggak suka kalau gue jadian ama Farrel,, ???” Tanya Dera
“gue nggak bilang kalu gue nggak
suka ya,, gue terima..”
“tapi kok sikap lo itu kaya nggak
suka?, gue itu cerita ama lo karena gue nganggap lo tu sebagai sahabat gue,
tapi nyatanya malah kaya gini,, lo marah-marah ama gue, ntah pa penyebab nya,
aneh tau nggakk,,”
“lo tu yang marah- marah , dan lo
yang anehh,, bukan gue,,!!!,, udach ahh,, gue capaekk!!!!!!,,,” kata Olive
pergi meninggal kan Dera.
“iiiihhhh,,,, heran gue,, tu anak
kenapa sih?? Bikin gue bête aja,, seebeeeell,,,!!!!”
Kata Dera
marah- marah sendiri melihat tingkah aneh Olive.
Beberapa hari kemudian, Dera dan
Olive pun terlihat renggang, persahabatan mereka jadi berantakan, mereka yang
selalu jalan bareng, ke kantin bareng, dan kemana-mana pun tampak selalu
bersama, sekarang sudah berbalik 180 o . Tampak perselisihan mereka
kian kental ketika mereka bertemu, mereka saling memalingkan muka . namun, di
tengah perselisihan itu, banyak terdapat teka-teki yang memenuhi fikiran Dera. Apa
yang sebenarnya dasar kemarahan Olive kepadanya, dan kenapa akhir- akhir ini
Olive begitu nggak suka dan sering marah kepadanya. Saat ia sering menceritakan
Farel , teka teki seperti itu yang selalu hinggap di fikiran Dera , yang
menmbuatnya sering termangu mengingat Olive sahabat nya itu. Memang Dera marah
pada Olive, tapi itu juga karena kelakuan Olive juga sering marah pula pada nya
.
Disaat Dera
tengah berfikir- fikir panjang, tiba- tiba Farel mendatangi nya.
“Hei beibhh,, lagi mikirin apa
sih???” tegur Farel, sehingga mengagetkan Dera.
“oh,,
nggak ada kok,, heheh,,,” jawab Dera.
“oya???
Serius???”
“mmm..”
“bilang
aja, apa yang kamu fikirkan, mungkin aku bisa bantu,,”
“mmmm,,,
iya deh..”
“ok,
cerita ya,,,”
“gini,,
aku kan punya sahabat nih, akhir- akhir ini tu dia lain banget, sering diam, bahkan
sering marah dan maki- maki. ,, . aku sih nggak tau apa yang membuat dia jadi
kaya gitu,, malahan, sekarang malah jadi tambah parah.”
“parah
gimana???” Tanya Farel.
“iaa,,,
kami tu jadi kaya musuhan, nggak sapaan dan nggak pernah bicara.”
“tunggu,,,,
mangnya, itu bermula dari apa sih???”
“aku
nggak tau juga, tapi yang jelas, dia sering marah- marah saat aku sering cerita
tentang kamu ama dia.”
“lhooh,,
kok bisa gitu????”
“aku
nggak tau juga,, makanya aku bingung nih sekarang,,.”
“memangnya,
nama sahabat kamu itu siapa beibh???” Tanya Farel
“namanya
Olive..”
“Olive????”
Tanya Farel balik, dan terlihat dia agak terkejut dan perubahan langsung pada
ekspresinya.
“iaa,,
kenapa??? Kamu kenal beibh???” Tanya Dera penuh selidik.
“oh,,
ng,, nggak kokk,,, aku nggak kenal,,” jawab Farel agak gagu.
“kok
wajah kamu jadi lain ya???”
“hah??,,,
nggak kok,, aku nggak papa kok beibh,, iya,,, gimana??? Kamu nggak mau
baikan???, “ Tanya Farel mengalihkan pembicaraan.
“
aku sih mau baikan, tapi, nggak tau tuh dianya,, . asal kamu tau ya beibh,, aku
tu nganggap dia tu sebagai sahabat aku,, bahkan sudah seperti saudar aku,, dan
kami juga udah kenal lama, sejak SMP . dan aku nggak pernah sekalipun
menyembunyiin apapun dari dia.”
“gini,,,
mungkin, dia ada masalah lain, yang membuat dia jadi terbebani, dan aku
saranin, kamu yang lebih baik minta baikan ama dia,dan Tanya apa yang
sebenarnya yang membuat dia sering marah ,, biar kalian nggak berselisihan
lagi,” terang Farel memberi saran.
“ia
deh,, makasih ya beibh,, kamu memang bisa ngertiin aku,,”
“
ia beibh,, sama-sama,, kamu juga kok,, heheh,,,”
* * *
Seperti yang disaran kan oleh Farel,
Dera pun berusaha untuk baikan dengan Olive, dan sengaja sepulang sekolah, ia
pergi ke rumahny Olive dan meminta izin kepada tante Ratna karena ia tidak bisa
membantu pada hari itu.
Sesampai
di rumah Olive, ia mulai mengatakan sebab ia mendatangi Olive.
“Oliive,,,!!!” sahut Dera.
“Dera,,,” jawab Olive dengan muka
yang agak merah.
“mmmm,,, masuk deh,,”
“okey,, mm..”
“lo mau apa datang kesini der???”
“gue mau menyelesaikan masalah kita.
Jujur live, gue nggak bisa teru-terusan bertengkar dan musuhan ama lo,, makanya
gue datang kesini.”
“mmm,, gue juga,, gue juga nggak
bisa teru- terusan berantam ama loo,,,” jawab Olive.
“mmmm,,,”
“Der,,,, gue ngaku salah,, gue yang
buat pertengkaran kita,, gue yang akhir-akhir ini mulai marah-marahin loo,,,
itu karena,,,,,” henti Olive karena ia sudah tak tahan dengan tangisan dan
airmata nya.
“karena apa Liiive???? Apa
sebenarnya masalah lo??”
“guueee,,,”
“lo cerita donk,,,!!!” paksa Dera.
“nggak,,, gue nggak bisa ,,, gue
nggak bisa ceritain soal ini ama loo,,,!!!”
“loo kenapa??? Apa loo masih
menganggap gue orang lain dan nggak percaya ama gue??? “
“bukan gitu derr,,,lo tu sahabat
gue,, bahkan udah gue anggap seperti saudara gue sendiri. Dan gue nggak mau
membuat lo sedih karena gue,,,, tapi disisi lain,,,,”
“apa sebenarnya maksud lo sih Liv???
Guue nggak ngertii,,, lo jelasin donkk,,” desak Dera.
“nggak ada apa- apa.. sorry,,,
mungkin gue aja yang terlalu berlebihan,,,” jawab Olive menutupi apa yang akan
ia katakan . dan segera menghapus air mata nya.
“berlebihan??? Maksud lo???”
“ia,, gue Cuma cemburu dengan semua
yang lo katakan tentang lo ama cowok lo ituu,,, dan lo yang selalu memamerkan
tentang pacar lo itu,,, gue cemburu Derr!!!!,,,” jelas Olive seraya
menerangkan, tetapi apa yang ia katakan itu tidak sepenuhnya benar dan sama
dengan kata hatinya.Dera yang mendengar hal tersebut bukan malah sedih,, tapi
malah tertawa mendengar pengakuan Olive.
“hahahahah,,hahah,,, ehh lo waras
nggak siih???”
“lo kok malah ketawa???”
“ya iyalah,, hanya karena itu??? Lo
marah- marah dan maki- maki gue???”
“iaa,, gue minta maaff,, gue ngaku
salah,, lo mau kan maafin gue???”
“yaiyalah gue mauu” jawab Dera.
“makasih Derr,, jadi, kita bakalan
baikan dan sahabatan lagi donkk??? “ Tanya Olive .
“pastinya donk,, tapi, gue harap,
kita nggak bakalan bertengkar dengan hal yang kaya gini lagi ya,,,!!”
“mmm,, okey,,, !!” jawab Olive,.
Mereka
pun akhirnya baikan dan bersahabat kembali. Ditengah kebahagiaan mereka, tiba-
tiba HP Dera berbunyi. Ternyata ada pesan masuk, dan segera ia baca,, dan itu
adalah SMS dari Farel yang menanyakan kepastian Dera untuk jadi pergi makan
bersamanya sore itu. Namun disaat Dera mau membalas, pulsa nya tidak mencukupi.
Sehingga ia meminjam HP Olive untuk membalas SMS tersebut,. Setelah pesan itu
terkirim, ia langsung memberikan HP Olive tanpa menghpus SMS dan nomor HP Farel
dari HP Olive. Memang SMS itu nggak aneh- aneh kok,, Cuma bilang kalau ia tak
bisa pergi dengan Farel sore itu karena ia nggak enak badan dan ia juga udah
percaya kok pada Olive. Sehingga itu tidak ia permasalhkan.
* * *
Di sore yang mendung,, Dera tengah meihat
kalender dan menghitung – hitung hari ulang tahun nya, yang tinggal dua hari
lagi. Disaat itu ia langsung menelvon Farrel karena mereka juga sudah jarang
telfonan dan SMSan. Dan ketika Dera menelvon,ternyata, HP Farrel tidak aktiv,,
beberapa kali Dera mengulanginya, hasil nya sama. Tetap nggak aktiv. Dera pun
bertanya- tanya, apa yang sebenarnya
terjadi? Kenapa akhir- akhir ini hubungan mereka agak renggang. Farrel sudah
jarang menemuinya, bahkan ia tak lagi menelvon dan men SMS Dera,, dan setiap
Dera menelvon, HP nya selalu tidak aktiv. Bingung dengan fikiran – fikiran
tersebut, Ia akhirnya mencoba menghubungi Olive , Karena pada saat itu Ia
tengah suntuk dan bosan. Tapi, ia malah tambah kesal ketika Ia dapati, nomor
Olivejug tidak aktiv.
“iiihhh,, heran, kenapa sih,, pada
nggak aktif nomornya,, Farrel,, Olive jugaa,, aaahhh,,,, pusiing,, ,,. Kenapa
siihh dengan mereka berdua?? Biasanya, paling rajin nelvon gue,, tapi sekarang
, malah kompak nggak aktiv. Iiiiihhhhh,,,,,” maki Dera dengan geram dan marah-
marah sendiri. Ia pun merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan akhirnya tertidur..
* * *
Keesokan harinya, di
sekolah Dera tengah sibuk mencari Olive yang sejak tadi tidak Ia temui. Dan
ditengah pencarian nya, akhirnya ia menemukan Olive di taman sekolah yang
sedang asik SMSan dan sambil senyum-senyum sendiri. Dera pun menghampirinya.
“ehh,, gue cari kemana-mana,
ternyata lo malah disini” sahut Dera yang sentak mengagetkan Olive. Olive yang
kaget dengan cepat menyembunyikan HP nya dan ekspresinya pun berubah 180o ,
dari senang menjadi takut dan cemas. Dera yang merasa aneh melihat tingkah
Olive mulai curiga.
“itu apaan???’” Tanya Dera.
“ahhh???”
“itu apaan yang langsung lo
sembunyiin????”
“nggak,, nggak ada kok,,”
“apanya yang nggak ada?? Itu
apaan??? “ bentak Dera.
“nggak ada apa-apa, Cuma handpone doang
kok,,”
“oya??? Coba gue lihat!!”
“buat apa???” Tanya Olive dengan cemas.
“gue Cuma mau lihat,,, mana???!!”
“ini Cuma handpone kok, kaya nggak
percaya aja..” jawab Olive dengan memperlihatkan HPnya kepada Dera dan
dipegangnya dengan erat.
“trus,, ngapain lo jadi cemas gitu
kalau memang Cuma handpone, dan ngapain lo segera sembunyiin ketika gue
datang???” Tanya Dera penuh selidik,,.
“yaa,,, itu,, karena gue kaget aja,,
iyaaa” jawab Olive cemas.
“oya??? Tapi gue mulai curiga deh,,
tingkah lo mulai aneh,, apa mungkin ada yang lo sembunyiin dari gue???”
“nggak ada apa-apa kok,,, sueer,,,
lo percaya deh ama gue gue,,” yakin Olive kepada Dera.
“mmm,, gue udah nggak bisa terlalu
percaya lagi ama lo,, melihat tingkah lo, gue bukan bisa percaya, tapi gue
malah jadi waspada ama lo,, sebenarnya ada apa sih Live??? Apa yang sebenarnya
lo sembunyiin dari gue haa???” bentak Dera dengan nada tinggi pertanda bahwa
dia sudah marah.
“nggak ada apa-apa ,, gue nggak
menyembunyiin apa- apa,, percaya dong Derr!!”
“nggak,, lo tu udah nggak bisa
dipercaya lagi, lo tu orangnya munafik tau ngga??”
Ketika
keributan mereka itu belum begitu parah, tiba- tiba bel berbunyi dan
menghentikan pertengkaran mereka. Dera yang sudah kesal dan marah kepada Olive,
segera meninggalkan Olive dengan sangat geram.
* * *
Di rumah Dera masih mengingat-ingat
tingkah Olive yang sangat membuatnya geram. Dan ia tengah berfikir- fikir apa
yang membuat olive seperti itu, dan apa yang Olive sembunyikan darinya.
Mengingat hal itu, membuat Dera menjadi tambah geram dan memukul bantal yang
sejak tadi di pegangnya.
Ditengah kegeraman nya itu, ia pun
teringat akan Farrel yang sejak beberapa hari ini jarang bertemu dan
berkomunikasi dengan nya. Dengan itu, Dera segera mengambil handpone nya dan
berniat menghubungi Farrel , namun beberapa kali ia coba, tetap tak ada
jawaban. Dan Dera pun mengetik SMS dan mengirimnya kepada Farrel dengan harapan,
Farrrel membaca pesan nya dan segera membalas,
namun apa yng dilakukan oleh Dera hasilnya nihil,, Farrel tak memberikan
respon kepadanya. Kegelisahan Dera pun berubah menjadi geram, dan sekarang dia
benar-benar sangat marah dan melampiaskan nya dengan melemparkan bantal dan
boneka-boneka nya ke lantai. Namun, hal itu tak pula memuaskan hati nya. Ia
coba berteriak untuk melampiaskan
kemarahan nya, namun ia tak melakukan hal itu karena jika ia teriak, pasti
keluarganya akan kaget. Akhirnya Ia hanya dapat memukul-mukul kan bantal,
boneka dan kasurnya sebagai pelampiasan,
“semuanya brengsekk,, Olive,, Fareel
juga,, gue benciiiii!!!!!!!” kata Dera dengan emosi. Namun air mata nya
tiba- tiba menetes dan dengan segera ia menghapusnya. Ia baringkan tubuhnya ke
atas kasur, namun mata nya selalu tertuju pada kalender yang berada di atas
meja di sebelah tempat tidurnya . ia pun segera mengambil dan melihat- lihat
kalender tersebut, dan air matanya pun mulai menetes.
“mmm,,, besok,, besok harinya,, apa
gue bisa menghabiskan hari yang besok dengan kebahagiaan ya??? “ Tanya Dera
dalam hati dan tanpa ia sadari, ia pun tertidur dengan tetap memeluk kalender
tersebut.
* * *
Keesokan harinya, tepat dihari ulang
tahun Dera yang ke 17 , dimana di usia tersebut seseorang akan berubah menjadi
dewasa. Dan di usia itu pula seseorang merasakan kebahagiaan nya. Namun, kebahagiaan
Dera dihari yang special itu terasa hambar. Olive sahabatnya, yang sudah lama
berteman dengan nya itu tak lagi menemuinya, jangan kan mengucapkan selamat
ulangtahun, berbicara saja dia tidak mau sama Dera. Itu yang membuat Dera
menjadi agak sedih . dan kesedihan nya itu terus berlanjut hingga sepulang
sekolah. Disaat itu ia langsung menuju pulang ke rumah dan tidak mampir dulu ke
toko roti tantenya. Sesampai di rumah, Dera pun segera merebahkan tubuhnya ke
tempat tidur, dan mulai terhanyut dengan mimpi tidurnya.
* * *
Sore yang sudah agak gelap, dan
hujan yang mulai turun dengan gerimis- gerimis Dera pun bersiap- siap untuk
pergi ke toko roti Tante Ratna, karena kesedihan yang ia rasakan akan tetap
terasa jika ia masih tidur dan memikir-mikir kan nya.dan mungkin dengan ia
bekerja, akan bisa menghilangkan rasa sedih itu . lagian ini kan malam minggu,
jadi toko roti tante Ratna akan buka hingga tengah malam nanti.
Dengan perasaan yang masih risau,
Dera pun melangkah kan kaki nya keluar rumah dan mencoba menenangkan diri .
langkah demi langkah pun ia ayunkan sampai di dekat halte yang berjarak tak
jauh dari restoran siap saji , langkah nya pun terhenti. Ketika melihat dua
orang yang dikenal nya keluar dari restoran tersebut hati dera hancur
berkeping- keeping melihat ke 2 orang itu jalan dengan sangat dekatnya , saling
berpegangan tangan dan sangat romantis. Hati Dera hancur, ia merasa tak percaya
dengan apa yang telah ia lihat barusan, dan terus bertanya meyakinkan hatinya.
“ituu,, itu Olive sama Farel kan???”
isak Dera yang seperti tak percaya.
“jadii,,,, mereka,,, nggak mungkin,, ini nggak mungkin terjadi,
dan ini nggak boleh terjadi “ isak Dera yang tak mampu lagi membendung air mata
nya. Dan tanpa sadar ia mengejar Olive dan Farrel. Ketika Dera sudah mendekati
mereka, Dera langsung memanggil.
“kalian…..!!!!!!!” panggil Dera.
Mereka yang merasa terpanggil, melihat ke belakang dan langsung kaget karena
melihat Dera mempergoki hubungan mereka.
“de,,, dera??” sahut Olive dengan
cemas.
“bagus ya,,,, kalian hebat,,, kalian
udah berhasil ngancurin hati guee,,,,” sahut Dera dengan isakan dan air mata
yang terus mengalir.
“ Derraa,, Derr,, gue bisa jelasin
Der,,, pliis,, dengarkan gue,,,” coba Farel menjelaskan pada Dera.
“Nggak perlu penjelasan lagi, semua
nya udah jelas, kalian udah nusuk gue dari belakang, dan rasanya pahit,,
sungguh sakit,,,” jawab Dera dengan tangisan.
“Dera,, dengarkan gue dulu,, “ kata
Olive yang juga sudah mengeluarkan air mata.
“nggak,, gue nggak mau mendengarkan
penjelasan loo,,, jadi ini??? Jadi ini Liv yang selama ini lo sembuyiin dari
gue??? Ini???? Lo brengsek tau
nggak,,!!! Lo munafik,,,!!!”
“Dera… maafin gue,, gue nggak pernah
berniat buat nyakitin lo,, ,sebenarnya gue ama Olive udah lama kenal, bahkan
kami juga udah pernah pacaran, namun kami putus ketika gue ultah kemaren. Dan
lo saat itu yang ada di dekat gue. Namun gue nggak bisa untuk ngelupain Olive
Der,, maafin gue,, gue yang salah,, dan gue juga nyesal udah sakitin lo!!”
jelas Farel.
“apa???? Kalian pernah
pacaran????,,, Olive,, kenapa selama ini lo nggak pernah jujur ama gue liv
kenapaa??????,,, lo tu jahat,,, tau nggak???? Sahabat macam apa lo??? guee,,,,,
guee bencii ama lo,,,!!!!! Dan lo juga Farel,, kalian tu sama– sama brengsek
nya, sama- sama jahat nya,, dan gue benci kalian berdua..!!!!!” Isak Dera dengan
sangat sedih dan meninggalkan Olive dan Farrel.
Sekarang ia tak tau harus berbuat
apa, dan ia segera melangkahkan kakinya untuk pulang . dan sambil berjalan, ia
tetap menangis mengingat semua yang terjadi padanya. Setiba di rumah, ia segera
menuju ke kamar, dan disana ia hanya bisa tertunduk dan menangis . dan hanya
itu yang bisa ia lakukan . Ia merasakan apa yang telah ia lalui dan apa yang
telah terjadi pada dirinya hari itu adalah kado ulang tahun terburuk baginya.
Kado kehancuran dan suatu hadiah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kado
yang telah membuat hatinya berantakan yang diberikan oleh sahabat dan pacarnya
sendiri. Dan pada saat itu, ia merasa kemanisan hari ulang tahun yang ke 17
yang sangat dirasa manis oleh setiap orang yang telah menjalankan nya. Namun
yang ia rasakan itu sangat berbeda ia
malah merasakan kehancuran dari manisnya usia 17 itu .
Kini taka ada yang menemaninya, tak
ada kue ulangtahun yang bisa ia makan,dan tak ada pula seseorang yang bisa ia
minta untuk menemaninya, agar kesedihan nya itu bisa berangsur- angsur pulih,
namun itu hanya bayangan nya saja. Dihari ini…. Tepat dihari pergantian usia
nya yang ke 17 tahun, hanya bisa ia lewati sendiri, penuh dengan tangisa,
kesedihan, kesepian,dan kehancuran.
The Broken Of Sweet’s
Seventeen
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar